. A Pink (에이핑크) – Fairytale Love (사랑동화)
Main cast
Oh sehun (exo-k)
Oh hayoung
(Apink)
Genre
: romentic,sad,school life
Rated:
-17 G(general)
happy reading ....
|||
||
|
.
.
.
.
FLASHBACK
“pulang?? Oppa rumahmu dan rumahku itu
berbeda arah”
“kita pulang kerumah mu”
“igae mwoya opppaaa??
.
.
.
SEHUN POV
“Wae? Kau tidak ingin aku tinggal
dirumah mu? Ah arrasso gwenchana aku akan pergi”kakiku melangkah meninggalkan
hayoung yang malah terpaku dikelas
Satu langkah
Dua langkah
Tiga langkah
Dan.....
PLUKK
“Awww”aku berteriak kesakitan ketika
benda asing mengenai kepalaku bukan,bukan benda asing melainkan tasnya yang
dikira-kira membawa beban satu kilo buku... Damn
“tidak bisakah kau peluk aku,untuk
mencegahku pergi bukannya malah melempar tas mu yang nampak seperti karung
itu!!”
“aku...... aku malu paboya oppa ini
tempat umum bisakah kau tak mesum, Aigoo lama tak bertemu kau malah jadi
byuntae”dan sekarang hayoung malah terlihat melipatkan tangan,bukannya memeluku
seperti yang dia lakukan dulu. Sekarang
dia sudah lebih dewasa aku semakin menyukainya.
“Yasudah kalau kau tak mau kalau
begitu”
.
.
.
.
.
.
.
.
CHU
Aku mendaratkan ciuman dipipinya saat
dia tak sadar dan sekarang nampaknya aku harus lari..
OPPAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!
HAYOUNG POV
OPPAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!
Arghhhhh kenapa dia byuntae
sekali,seenaknya mencium orang yang tengah lengah. Sehun oppa lari dengan
kecepatan kilat nampaknya ia ingin mencoba mengalahkan kecepatan cahaya,aku
mencoba untuk mengejarnya argghhh kenapa larinya cepat sekali. Kami berkejaran
hingga keluar dari gedung sekolah. Akhh kepala ku terasa sakit dan
.
.
.
.
.
Hidungku mengeluarkan darah... jangan
sampai sehun oppa tahu, aku berhenti dan mengambil sapu tangan pink bergambar
panda yang berada dialmamater sekolah ku,dan mulai menyeka hidungku.......
tenanglah hayoung-aa ini pasti karena kau kecapekan
“Hayoung-aa!”
“A......aa ne oppa wae?”
“sedang apa kau disitu??”
“aniyo oppa nampaknya tadi sepatuku
terkena permen karet,jadi terasa mengganjal” maaf oppa aku berbohong.
“benarkah? Coba kulihat.”
“Tidak usah oppa tadi aku sudah
membersihkannya.”
“ah,baguslah. Kau ingin cepat pulang?
Aku ingin melakukan banyak hal disini”
sehun oppa terlihat terus melihat ke arah ponselnya beberapa kali
“aku tahu tempat bagus,oppa pasti
menyukainya aku jamin itu.” Aku melebarkan senyumanku kepada sehun oppa,sehun
oppa hanya membalas ucapanku dengan mengacak-acak rabutku ishhh......
FLASHBACK
10:00 PM KST
Hayoung kecil terus menuyusuri
lampu-lampu jalan kota seoul.lampu yang menyinari jalanan ini lebih dominan
berasal dari gedung-gedung pencakar langit. Seoul sekarang ini menjadi pusat
perhatian banyak turis karena gelombang Hallyu
yang membawa seoul lebih maju. Hidup dikota ini tak ada bedanya dengan dibawah
tanah ataupun neraka,semua menjadi sama saja menurut hayoung. Ia berpikiran
seperti itu karena setelah kejadian yang menimpa hayoung ibu hayoung pergi
kesurga meninggalkan ayahnya dan dirinya sendiri, Pahit memang kenyataan yang
harus dihadapi hayoung saat ini. Tangan,kaki,dan punggunya yang mungilnya ini
belum siap menopang dirinya untuk menjadi pengganti sang eomma yang tiada. Ia
belum mampu memikul tanggung jawabnya sebagai seorang wanita kecil yang harus
bersikap dewasa menghadapi masalah pelik yang seharusnya dihadapi seorang ibu
rumah tangga,terlebih lagi sehun yang menjadi sahabat,keluarga,dan oppa. Harus
pergi meninggalkan hayoung demi meneruskan jejak ayahnya menjadi seorang
pengusaha. Beruntunglah hayoung ayahnya masih sanggup menghidupi hayoung dengan
kemewahan walaupu satu yang taakan ia dapatkan dan ia beli dari manapun, kasih
sayang eommanya......
“aku tak pernah berfikir akan sesulit ini
menjadi seorang eomma,aku pikir akan sama saja seperti aku bermain dengan sehun
oppa dulu.”
.
.
.
.
.
Air mata si kecil hayoung tertetes disetiap
jalan kota seoul seakan-akan air matanya ini menjadi jejak pengganti kakinya
apa bila tersesat nanti,dalam hati hayoung rasa sakit ini ingin ia curahkan
kepada sehun,namun nampaknya sehun sibuk dan tidak bisa diganggu.
DING DONG
SREKKKKKKKKKKKKK
“Appa aku pulang” hayoung lekas
melepas sepatu dan tas berwarna biru bergambarkan tokoh pororo yang amat ia
gemari.
“hayoung-aa dari mana saja?” appa
hayoung menghampirinya,dan mengelus rambut putri sematawayangnya.
“aku baru mampir ke toko baru di
jalanan jongno-gu appa”
“kenapa kamu pergi sendiri hayoung-aa
kau bisa ajak appa,appa bisa menemanimu disana.”
“aniyaa~,aku melihat appa akhir-akhir
ini terpaku dengan dokumen dan komputer dimeja appa,aku takut menganggu apa.”
Wajah mungil hayoung kini memerah dan menahan air mata yang memaksa hayoung
untuk mengeluarakan air tersebut dari matanya.
“Waeyo hayoung-aa? Uljimayo.” Appa
hayoung begitu pengertian dengan hayoung,appanya mendekap erat putri kecilnya
yang nampaknya tak kuat menjalani beban yang dihadapinya.
1
2
3
Waktu terus berlalu hayoung dan
appanya saling mencurahkan beban yang mereka hadapi hanya dengan inilah mereka
kuat dan mampu,mengatasi masalah yang ada bersama.
“putri appa terlalu kuat menanggung
semua ini, hayoung-aa jadilah anak-anak yang sewajarnya nikmati hidupmu yang
masih panjang jangan memikirkan ayah yang sudah tua ini. Pikirkanlah masa
depanmu.”
“Aniyo appa~ aku harus membantu appa
aku tidak mau appa terbebani terus hanya karena eomma sudah tak ada.”
“appa aku punya sesuatu untuk appa”
hayoung bergegas menuju sofa ruang tamu yang tadi ditaruhnya tas biru bergambar
pororo,dalam keheningan dia terus mengubek-ubek isi tasnya yang akhirnya
digenggamlah benda tersebut.
“appa dan aku itu satu,appa harus
memakai ini kemanapun ayah pergi.”
hayoung meraih pergelangan kiri tangan
ayahnya dan memakaikannya sebuah gelang bergambar pororo. Dan kini hayoung juga
telah memakai gelang bergambar perry(pinguin perempuan)
“ah neomu yeppo,ayah akan terus
memakainya hayoung-aa.”
“yaksok?
“ne,yaksok”
-flashback end-
AUTHOR POV
Gengaman tangan hayoung terlepas dari
sehun,sepanjang jalan hayoung bercerita mengenai keadaannya dulu..setelah
kecelakaan itu terjadi. Kini hayoung terus menyeka matanya yang sudah sembab
dan banjir air mata karena mengingat kenangan bersama ayahnya,sehun hanya bisa
terdiam bingung dan juga menyesal telah meninggalkan hayoung,keheningan terjadi
sepanjang jalan menuju jongno-gu. Hingga akhirnya hayoung memecah keheningan
denagan suara khasnya. Moodnya kini
telah membaik,hayoung ini memang pribadi yang susah ditebak untuk sehun,tapi
inilah sisi yang amat sehun sukai dari hayoung.
“oppa kita sudah sampai Tadaaaa~~~” hayoung merentangkan
tangannya didepan sebuah cafe kecil. Bernuansa minimalis namun
modern,diserasikan dengan wallpaper
yang amat cocok untuk style anak muda
jaman sekarang.
“kajja,kita masuk” sehun dengan
langkahnya yang panjang segera masuk kedalam cafe dengan menarik tangan hayoung
yang tadinya merentangkan tangan. Kebetulan sekali cafe ini sedang sepi
biasanya akan ada banyak pengunjung yang mengantri untuk memesan makanan atau
minuman.
Hayoung dan sehun duduk di sebuah
bangku panjang dan satu meja ditengah-tengahnya dan berdekatan jendela.
“Oppa ingin pesan apa?? Kau mau bubble
tea?” hayoung menawarkan bubble tea tanpa melihat wajah sehun,hayoung kini
hanya sibuk dengan menu yang terpampang didepan wajahnya.
“aku mau kau”
.
.
.
.
sehun menurunkan menu yang sedang
dipandang hayoung,seketika wajah hayoung memerah seperti buah cherry. Sehun terbahak-bahak seakan
dirinya menang karena telah mengerjai hayoung dari tadi.
Hayoung hanya cemberut menerima
perlakuan dari sehun walaupun begitu hayoung tetap senang karena yang selama
ini ia butuhkan adalah hiburan dan semangat seperti hari ini. Pesanan hayoung
dan sehun kini telah tiba,tanpa aba-aba makanan yang tadi telah dipesan hayoung
sehun ludes tak tersisa.
“ayo kita selca” sehun memecah
keheningan dan membuat hayoung bingung.
“untuk apa eoh?” hayoung kini
nampaknya mulai sedikit lemot mungkin ini efek otaknya kelelahan sejak beajar
dari pagi hingga malam.
“untuk ku jadikan foto pajangan dirumah
duka”
“eohhhhh???? Jinjjayooo? Aku belum mau
mati oppa~”
Sehun langsung menyetilkan jarinya ke
jidat hayoung. Sekarang hayoung mengaduh akibat perlakuan sehun.
“kau pikir aku serius? Aku juga belum
mau mati hayoung-aa”
“lalu untuk apa kita selca?”
“aku akan menyimpannya,untuk
kenang-kenangan”
“ah~~ ne arraseo”
KLIK
CEKREKKK
.jpg)
pict from weheartit.com mimimo92
BalasHapusNice Author... next
BalasHapus